Minggu, 03 Juli 2016

“DISKUSI BARENG PENULIS DAN PEGIAT LITERASI”








Rabu 29 Juni 2016, Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi menggelar acara “Diskusi Bareng Penulis Dan Pegiat Literasi”. Acara yang digagas oleh Ibu Nani Nafisah yang merupakan Pustakawan Perpustakaan Daerah ini diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari Tingkat SD, SMP, SMA, Mahasiswa, Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kab. Sukabumi, Pengusaha dan Pegiat Literasi. Bahkan ada seorang mahasiswa dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang ikut bergabung karena tertarik dengan acara tersebut.  
Pada acara tersebut dihadirkan beberapa pembicara, diantaranya: Pembicara pertama adalah Bapak Fajar, beliau sebagai Pegiat Literasi yang berjibaku melayani dan membantu masyarakat dalam mencerdaskan anak bangsa, berupa layanan membaca buku gratis. Bersama rekannya yaitu Kang Sandy pendiri Rumah Baca Cemara (RBC) di daerah Bapoy Kecamatan Sukaraja. Kang Sandy dan Pak Fajar keliling ke setiap pelosok daerah untuk memfasilitasi anak-anak membaca buku dengan menggunakan MoMa (Motor Maca). Daerah-daerah yang pernah dikunjungi salah satunya adalah Gegerbitung dan Ciletuh. Sungguh, perjuangan yang sangat luar biasa dari Kang Sandi dan Pak Fajar serta perlu ditiru oleh kita semua.
Pembicara kedua adalah Ibu Yanti Sundari, beliau adalah Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) dan Pustakawan Teladan Propinsi Jawa Barat. Ibu Yanti menyampaikan bagaimana tips membaca yang baik. Salah satu cara membaca adalah menggunakan metode SQRRR atau "SQ3R" adalah membaca pemahaman metode bernama lima langkah yaitu: survei, pertanyaan, membaca, membaca, dan ulasan. Metode ini diperkenalkan oleh Francis Pleasant Robinson pada tahun 1946 bukunya Studi Efektif. Metode, ini diciptakan untuk mahasiswa, juga dapat digunakan oleh siswa sekolah dasar, yang dapat berlatih semua langkah setelah mereka mulai membaca lagi dan teks yang lebih kompleks (sekitar kelas empat).
Pembicara ketiga adalah Ibu Nina, orang yang senang membaca buku, berkunjung ke perpustakaan untuk mencari informasi dan ilmu. Bahkan dari seringnya membaca buku, ibu Nina memperoleh ide beternak kelinci. Tidak hanya itu, Ibu Nina juga menggali informasi bagaimana memanfaatkan kotoran dan urine kelinci agar tidak terbuang begitu saja. Antara kebutuhan dan kecintaan terhadap membacalah akhirnya Ibu Nina berhasil beternak kelinci.
Selain menghadirkan pembicara-pembicara di atas, Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi sangat konsen terhadap kegiatan Gerakan Sukabumi Membaca (GSM) sehingga diresmikan pula Launching dua program Oleh Pa Deri Darusman dan Ibu Nani Nafisah, program tersebut yaitu : Pertama, Layanan 4 In 1. Pada program ini setiap Duta Baca boleh meminjam 2 buku untuk dirinya sendiri dan 2 buku lagi untuk keluarganya di rumah. Sehingga akan lebih banyak lagi orang yang giat membaca. Kedua adalah Layanan Pojok “Ngopi”. Program ini dilaksanakan setiap ba’da Jum’at dan perpustakaan benar-benar menyiapkan teh dan kopi untuk setiap pemustaka yang datang ke perpustakaan dengan syarat harus per grup (kelompok) dan daftar terlebih dulu sehari sebelumnya ke Ibu Nani Nafisah.

Upaya Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi dalam menyelenggarakan program-program terbarunya patut diacungi jempol dan ditiru baik oleh sekolah maupun perpustakaan daerah lainnya. Semoga setiap usaha pegiat literasi dalam menyebarkan budaya baca memperlihatkan hasil yang signifikan. (RFds)Rabu 29 Juni 2016, Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi menggelar acara “Diskusi Bareng Penulis Dan Pegiat Literasi”. Acara yang digagas oleh Ibu Nani Nafisah yang merupakan Pustakawan Perpustakaan Daerah ini diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari Tingkat SD, SMP, SMA, Mahasiswa, Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kab. Sukabumi, Pengusaha dan Pegiat Literasi. Bahkan ada seorang mahasiswa dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang ikut bergabung karena tertarik dengan acara tersebut.  
Pada acara tersebut dihadirkan beberapa pembicara, diantaranya: Pembicara pertama adalah Bapak Fajar, beliau sebagai Pegiat Literasi yang berjibaku melayani dan membantu masyarakat dalam mencerdaskan anak bangsa, berupa layanan membaca buku gratis. Bersama rekannya yaitu Kang Sandy pendiri Rumah Baca Cemara (RBC) di daerah Bapoy Kecamatan Sukaraja. Kang Sandy dan Pak Fajar keliling ke setiap pelosok daerah untuk memfasilitasi anak-anak membaca buku dengan menggunakan MoMa (Motor Maca). Daerah-daerah yang pernah dikunjungi salah satunya adalah Gegerbitung dan Ciletuh. Sungguh, perjuangan yang sangat luar biasa dari Kang Sandi dan Pak Fajar serta perlu ditiru oleh kita semua.
Pembicara kedua adalah Ibu Yanti Sundari, beliau adalah Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) dan Pustakawan Teladan Propinsi Jawa Barat. Ibu Yanti menyampaikan bagaimana tips membaca yang baik. Salah satu cara membaca adalah menggunakan metode SQRRR atau "SQ3R" adalah membaca pemahaman metode bernama lima langkah yaitu: survei, pertanyaan, membaca, membaca, dan ulasan. Metode ini diperkenalkan oleh Francis Pleasant Robinson pada tahun 1946 bukunya Studi Efektif. Metode, ini diciptakan untuk mahasiswa, juga dapat digunakan oleh siswa sekolah dasar, yang dapat berlatih semua langkah setelah mereka mulai membaca lagi dan teks yang lebih kompleks (sekitar kelas empat).
Pembicara ketiga adalah Ibu Nina, orang yang senang membaca buku, berkunjung ke perpustakaan untuk mencari informasi dan ilmu. Bahkan dari seringnya membaca buku, ibu Nina memperoleh ide beternak kelinci. Tidak hanya itu, Ibu Nina juga menggali informasi bagaimana memanfaatkan kotoran dan urine kelinci agar tidak terbuang begitu saja. Antara kebutuhan dan kecintaan terhadap membacalah akhirnya Ibu Nina berhasil beternak kelinci.
Selain menghadirkan pembicara-pembicara di atas, Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi sangat konsen terhadap kegiatan Gerakan Sukabumi Membaca (GSM) sehingga diresmikan pula Launching dua program Oleh Pa Deri Darusman dan Ibu Nani Nafisah, program tersebut yaitu : Pertama, Layanan 4 In 1. Pada program ini setiap Duta Baca boleh meminjam 2 buku untuk dirinya sendiri dan 2 buku lagi untuk keluarganya di rumah. Sehingga akan lebih banyak lagi orang yang giat membaca. Kedua adalah Layanan Pojok “Ngopi”. Program ini dilaksanakan setiap ba’da Jum’at dan perpustakaan benar-benar menyiapkan teh dan kopi untuk setiap pemustaka yang datang ke perpustakaan dengan syarat harus per grup (kelompok) dan daftar terlebih dulu sehari sebelumnya ke Ibu Nani Nafisah.
Upaya Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi dalam menyelenggarakan program-program terbarunya patut diacungi jempol dan ditiru baik oleh sekolah maupun perpustakaan daerah lainnya. Semoga setiap usaha pegiat literasi dalam menyebarkan budaya baca memperlihatkan hasil yang signifikan. (RFds)