Kamis, 15 September 2016

KEPALA PERPUSTAKAAN SMP ISLAM AS-SYAFI’IYAH MENGHADIRI LAUNCHING SAUNG BACA SUCI (SUKAMANAH-CIENGANG) KEC. GEGERBITUNG KABUPATEN SUKABUMI BERSAMA KOMUNITAS RUMAH BACA






Minggu, 11 September 2016 Komunitas Rumah Baca, Wilayah Sukabumi terdiri dari: Kang Sandi dari Rumah Baca Cemara (RBC) dan Rumah Sahabat, Pa Fajar dari Rumah Baca Garda Persada dan Kang Roni Fardiansyah dari Rumah Baca Gentong Pasir (Macatongsir)/ Perpustakaan SMP Islam As-Syafi’iyah, Wilayah Bandung terdiri dari: Kang Niki dan Kang teguh dari Rumah Bintang dan Sudut Bumi berkunjung ke Kampung Puncakindah Desa Sukamanah Kec. Gegerbitung Kab. Sukabumi dalam rangka Launching Saung Baca Suci (Sukamanah-Ciengang).  Komunitas Rumah Baca berangkat dari RBC Pukul 08.00 dengan MOMA (Motor Maca), meski perjalanan hanya sekitar 39 Km namun karena kondisi jalanan yang terjal berbatu, berliku-liku dan penuh dengan lubang air maka team baru tiba pukul 10.00 WIB, bahkan beberapa kali MOMA sempat harus didorong di jalan tanjakan. Saung Baca Suci ini diprakarsai oleh Kang Kuswandi, S.Pd beserta keluarga.
Beliau adalah seorang guru di daerah Kalapa Nunggal Kec. Cikidang. Meskipun kesibukan, beda jarak antara kalapa nunggal - Sukamanah dan keterbatasan waktu, namun beliau dan istri serta keluarganya meluangkan waktu untuk melayani masyarakat dengan mempelopori saung baca suci. Ketika ditanya kronologis pendirian Saung Baca Suci, Kang Kuswandi menjawab bahwa pendirian saung baca ini untuk memfasilitasi anak-anak dalam membaca dan menumbuhkan minat baca anak. Keakraban anak-anak zaman sekarang yang terlalu open terhadap gadget dan kekhawatiran jaminan masa depan anak-anak sekitar Sukamanah – Ciengang, menggugah Kang Kuswandi untuk mempelopori Saung Baca Suci di bantu oleh istri dan mertuanya yang seorang ketua RT setempat. Meski pada awalnya ada suara-suara sumbang terhadap rencana kegiatan Saung Baca Suci ini, namun tidak menyurutkan langkah kang Kuswandi untuk mewujudkan mimpinya. Hal itulah yang menjadi motivasi seluruh relawan Rumah Baca untuk ikut berbahagia dengan berkunjung di acara Launching Saung Baca Suci. Contohnya adalah Kang Teguh dan Kang Niki dari Sudut Bumi dan Rumah Bintang, jauh-jauh dari bandung datang sengaja untuk memberikan motivasi dan support terhadap keberlangsungan saung baca suci. Munculnya pendirian dan aktivitas saung baca suci menambah semaraknya gerakan 100 rumah baca di sukabumi.
Selamat datang dan selamat berjuang Saung Baca Suci… Maju terus dan Mari melestarikan budaya Gerakan Literasi, semarakkan Gerakan 100 Rumah Baca Sukabumi.
Salam Literasi….!!!!

Minggu, 03 Juli 2016

“DISKUSI BARENG PENULIS DAN PEGIAT LITERASI”








Rabu 29 Juni 2016, Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi menggelar acara “Diskusi Bareng Penulis Dan Pegiat Literasi”. Acara yang digagas oleh Ibu Nani Nafisah yang merupakan Pustakawan Perpustakaan Daerah ini diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari Tingkat SD, SMP, SMA, Mahasiswa, Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kab. Sukabumi, Pengusaha dan Pegiat Literasi. Bahkan ada seorang mahasiswa dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang ikut bergabung karena tertarik dengan acara tersebut.  
Pada acara tersebut dihadirkan beberapa pembicara, diantaranya: Pembicara pertama adalah Bapak Fajar, beliau sebagai Pegiat Literasi yang berjibaku melayani dan membantu masyarakat dalam mencerdaskan anak bangsa, berupa layanan membaca buku gratis. Bersama rekannya yaitu Kang Sandy pendiri Rumah Baca Cemara (RBC) di daerah Bapoy Kecamatan Sukaraja. Kang Sandy dan Pak Fajar keliling ke setiap pelosok daerah untuk memfasilitasi anak-anak membaca buku dengan menggunakan MoMa (Motor Maca). Daerah-daerah yang pernah dikunjungi salah satunya adalah Gegerbitung dan Ciletuh. Sungguh, perjuangan yang sangat luar biasa dari Kang Sandi dan Pak Fajar serta perlu ditiru oleh kita semua.
Pembicara kedua adalah Ibu Yanti Sundari, beliau adalah Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) dan Pustakawan Teladan Propinsi Jawa Barat. Ibu Yanti menyampaikan bagaimana tips membaca yang baik. Salah satu cara membaca adalah menggunakan metode SQRRR atau "SQ3R" adalah membaca pemahaman metode bernama lima langkah yaitu: survei, pertanyaan, membaca, membaca, dan ulasan. Metode ini diperkenalkan oleh Francis Pleasant Robinson pada tahun 1946 bukunya Studi Efektif. Metode, ini diciptakan untuk mahasiswa, juga dapat digunakan oleh siswa sekolah dasar, yang dapat berlatih semua langkah setelah mereka mulai membaca lagi dan teks yang lebih kompleks (sekitar kelas empat).
Pembicara ketiga adalah Ibu Nina, orang yang senang membaca buku, berkunjung ke perpustakaan untuk mencari informasi dan ilmu. Bahkan dari seringnya membaca buku, ibu Nina memperoleh ide beternak kelinci. Tidak hanya itu, Ibu Nina juga menggali informasi bagaimana memanfaatkan kotoran dan urine kelinci agar tidak terbuang begitu saja. Antara kebutuhan dan kecintaan terhadap membacalah akhirnya Ibu Nina berhasil beternak kelinci.
Selain menghadirkan pembicara-pembicara di atas, Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi sangat konsen terhadap kegiatan Gerakan Sukabumi Membaca (GSM) sehingga diresmikan pula Launching dua program Oleh Pa Deri Darusman dan Ibu Nani Nafisah, program tersebut yaitu : Pertama, Layanan 4 In 1. Pada program ini setiap Duta Baca boleh meminjam 2 buku untuk dirinya sendiri dan 2 buku lagi untuk keluarganya di rumah. Sehingga akan lebih banyak lagi orang yang giat membaca. Kedua adalah Layanan Pojok “Ngopi”. Program ini dilaksanakan setiap ba’da Jum’at dan perpustakaan benar-benar menyiapkan teh dan kopi untuk setiap pemustaka yang datang ke perpustakaan dengan syarat harus per grup (kelompok) dan daftar terlebih dulu sehari sebelumnya ke Ibu Nani Nafisah.

Upaya Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi dalam menyelenggarakan program-program terbarunya patut diacungi jempol dan ditiru baik oleh sekolah maupun perpustakaan daerah lainnya. Semoga setiap usaha pegiat literasi dalam menyebarkan budaya baca memperlihatkan hasil yang signifikan. (RFds)Rabu 29 Juni 2016, Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi menggelar acara “Diskusi Bareng Penulis Dan Pegiat Literasi”. Acara yang digagas oleh Ibu Nani Nafisah yang merupakan Pustakawan Perpustakaan Daerah ini diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari Tingkat SD, SMP, SMA, Mahasiswa, Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kab. Sukabumi, Pengusaha dan Pegiat Literasi. Bahkan ada seorang mahasiswa dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang ikut bergabung karena tertarik dengan acara tersebut.  
Pada acara tersebut dihadirkan beberapa pembicara, diantaranya: Pembicara pertama adalah Bapak Fajar, beliau sebagai Pegiat Literasi yang berjibaku melayani dan membantu masyarakat dalam mencerdaskan anak bangsa, berupa layanan membaca buku gratis. Bersama rekannya yaitu Kang Sandy pendiri Rumah Baca Cemara (RBC) di daerah Bapoy Kecamatan Sukaraja. Kang Sandy dan Pak Fajar keliling ke setiap pelosok daerah untuk memfasilitasi anak-anak membaca buku dengan menggunakan MoMa (Motor Maca). Daerah-daerah yang pernah dikunjungi salah satunya adalah Gegerbitung dan Ciletuh. Sungguh, perjuangan yang sangat luar biasa dari Kang Sandi dan Pak Fajar serta perlu ditiru oleh kita semua.
Pembicara kedua adalah Ibu Yanti Sundari, beliau adalah Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) dan Pustakawan Teladan Propinsi Jawa Barat. Ibu Yanti menyampaikan bagaimana tips membaca yang baik. Salah satu cara membaca adalah menggunakan metode SQRRR atau "SQ3R" adalah membaca pemahaman metode bernama lima langkah yaitu: survei, pertanyaan, membaca, membaca, dan ulasan. Metode ini diperkenalkan oleh Francis Pleasant Robinson pada tahun 1946 bukunya Studi Efektif. Metode, ini diciptakan untuk mahasiswa, juga dapat digunakan oleh siswa sekolah dasar, yang dapat berlatih semua langkah setelah mereka mulai membaca lagi dan teks yang lebih kompleks (sekitar kelas empat).
Pembicara ketiga adalah Ibu Nina, orang yang senang membaca buku, berkunjung ke perpustakaan untuk mencari informasi dan ilmu. Bahkan dari seringnya membaca buku, ibu Nina memperoleh ide beternak kelinci. Tidak hanya itu, Ibu Nina juga menggali informasi bagaimana memanfaatkan kotoran dan urine kelinci agar tidak terbuang begitu saja. Antara kebutuhan dan kecintaan terhadap membacalah akhirnya Ibu Nina berhasil beternak kelinci.
Selain menghadirkan pembicara-pembicara di atas, Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi sangat konsen terhadap kegiatan Gerakan Sukabumi Membaca (GSM) sehingga diresmikan pula Launching dua program Oleh Pa Deri Darusman dan Ibu Nani Nafisah, program tersebut yaitu : Pertama, Layanan 4 In 1. Pada program ini setiap Duta Baca boleh meminjam 2 buku untuk dirinya sendiri dan 2 buku lagi untuk keluarganya di rumah. Sehingga akan lebih banyak lagi orang yang giat membaca. Kedua adalah Layanan Pojok “Ngopi”. Program ini dilaksanakan setiap ba’da Jum’at dan perpustakaan benar-benar menyiapkan teh dan kopi untuk setiap pemustaka yang datang ke perpustakaan dengan syarat harus per grup (kelompok) dan daftar terlebih dulu sehari sebelumnya ke Ibu Nani Nafisah.
Upaya Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi dalam menyelenggarakan program-program terbarunya patut diacungi jempol dan ditiru baik oleh sekolah maupun perpustakaan daerah lainnya. Semoga setiap usaha pegiat literasi dalam menyebarkan budaya baca memperlihatkan hasil yang signifikan. (RFds)