Sabtu, 27 April 2019

SEAMEO MELATIH GURU MENJADI PEMANDU PEMBELAJARAN DIGITAL ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0


Revolusi industri 4.0 merupakan konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh ekonom asal Jerman, Profesor Klaus Schwab. Dalam bukunya yang bertajuk “The Fourth Industrial Revolution, Klaus mengungkap empat tahap revolusi industri yang setiap tahapannya dapat mengubah hidup dan cara kerja manusia. Revolusi industri 4.0 sendiri merupakan tahap terakhir dalam konsep ini setelah tahapan pada abad ke-18, ke-20, dan awal 1970.
Setelah melalui tiga tahap evolusi industri tersebut, tahun 2018 disebut sebagai awal zaman revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan sistem cyber-physical. Kini berbagai industri mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia, mesin, dan data yang lebih dikenal dengan nama Internet of Things (IoT). Untuk menghadapi revolusi industri 4.0, diperlukan berbagai persiapan, termasuk metode pembelajaran pendidikan yang tepat. 
Teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran di era revolusi industri 4.0
Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, diperlukan pendidikan yang dapat membentuk generasi kreatif, inovatif, serta kompetitif. Hal tersebut salah satunya dapat dicapai dengan cara mengoptimalisasi penggunaan teknologi sebagai alat bantu pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan output yang dapat mengikuti atau mengubah zaman menjadi lebih baik. Indonesia pun perlu meningkatkan kualitas lulusan sesuai dunia kerja dan tuntutan teknologi digital.
Sudah saatnya kita meninggalkan proses pembelajaran yang cenderung mengutamakan hapalan atau sekadar menemukan satu jawaban benar dari soal. Metode pembelajaran pendidikan Indonesia harus mulai beralih menjadi proses-proses pemikiran yang visioner, termasuk mengasah kemampuan cara berpikir kreatif dan inovatif. Hal ini diperlukan untuk menghadapi berbagai perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Solusi lembaga pendidikan menghadapi revolusi industri 4.0
Salah satu solusi bagi lembaga pendidikan dalam menghadapi revolusi pendidikan 4.0 adalah dengan menggunakan Big Data. Big Data sendiri merupakan sistem teknologi yang diperkenalkan untuk menanggulangi “ledakan informasi” seiring dengan pertumbuhan ekosistem pengguna mobile dan data internet yang semakin tinggi. Pertumbuhan tersebut sangat memengaruhi perkembangan volume serta jenis data yang terus meningkat secara signifikan di dunia maya.
Big Data dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan karena dengan penggunaannya seorang pengajar dapat meneliti dan menganalisa kemampuan anak didik dengan mudah. Tidak hanya perindividu, namun juga salam satu kelas, tingkat sekolah, maupun universitas. Universitas Indonesia telah memanfaatkan Big Data dengan menggunakan scele dan siak-ng yang merupakan penerapan e-learning untuk mempermudah pengambilan dan pengumpulan data.
Revisi kurikulum dengan menambahkan lima kompetensi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menilai aspek pendidikan Indonesia perlu merevisi kurikulum dengan menambahkan lima kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik. Kelima kompetensi itu dianggap sebagai modal yang sangat dibutuhkan untuk mampu bersaing dalam era revolusi industri 4.0. Lima kompetensi tersebut adalah:
1.      Kemampuan berpikir kritis.
2.      Memiliki kreatifitas dan kemampuan yang inovatif.
3.      Kemampuan dan keterampilan berkomunikasi yang baik.
4.      Kemampuan kerjasama
5.      Memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
Untuk menghadapi perkembangan zaman pada era revolusi 4.0, para pelaku pendidikan serta kebudayaan juga harus sigap dalam menyesuaikan diri dengan berbagai perkembangan yang ada. Diperlukan reformasi sekolah, peningkatan kapasitas, profesionalisme guru, kurikulum yang dinamis, sarana dan prasarana andal, dan teknologi pembelajaran yang mutakhir untuk siap menghadapi era revolusi 4.0.
Kompetensi Guru
Salah satu factor kesuksesan pembelajara adalah guru. Guru dituntut memiliki kompetensi yang mumpuni untuk mengimbangi Revolusi Industri 4.0. Program yang dapat mendukung peningkatan kompetensi dan memudahkan pembelajaran era saat ini adalah aplikasi  WEBEX dari SEAMEO – SEAMOLEC.
Webex adalah salah satu aplikasi yang disiapkan oleh SEAMEO-SEAMOLEC untuk mengembangkan praktek pembelajaran jarak jauh.  SEAMOLEC telah melatih ribuan guru dari seluruh Indonesia untuk menjadi Virtual Cordinator Indonesia (VCI) melalui Virtual Cordinator Training (VCI). Guru-guru dilatih untuk dapat menggunakan aplikasi Webex, yang nantinya dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran.

Webex sangat mudah digunakan. Hanya dengan masuk kedalam aplikasinya yang bisa diinstall dari play store, atau langsung masuk ke www.webex.com di pc atau laptop. Lalu gunakan meetingroom number yang diberikan oleh penyelenggara, dan masukan password yang juga sudah disiapkan. Untuk tutorial singkat penggunaan Webex bisa klik link berikut https://youtu.be/zAZ-LOmhRc4.

Virtual Cordinator Training untuk guru sudah dilaksanakan sebanyak 3 batch. Namun sebelumnya Ikatan Guru Indonesia (IGI) telah menggunakan fasilitas ini terlebih dahulu melaui program kelas maya dan pelatihan-pelatihan online lainnya. SEAMEO-SEAMOLEC memfasilitasi semua pelatihan online dalam kanal-kanal IGI dengan melatih terlebih dahulu guru-guru yang kemudian menjadi penanggung jawab setiap kanal. 
Dalam Virtual Cordinator Training, setiap peserta harus mampu mengambil setiap peran dalam diskusi. Ada tiga orang yang akan menjadi kunci dalam setiap diskusi, yaitu;

1. Host 
Tugas host adalah membuka kegiatan, memperkenalkan diri, mengontrol semua fitur yang ada, mengingatkan narasumber ketika gangguan teknis terjadi, dan menutup acara.

2. Moderator
Moderator bertugas memandu jalannya diskusi, dengan terlebih dahulu memperkenalkan profil narasumber, menyampaikan tema diskusi, dan memfasilitasi peserta untuk bertanya.

3. Narasumber
Narasumber bisa menyampaikan materi diskusi dengan waktu yamg telah disepakati. 

4. Tugas tambahan lainnya adalah, setiap peserta harus bisa membuat daftar hadir online dan flyer kegiatan berisi informasi meeting room, tema diskusi, dan waktu pelaksanaan.
Adapun fitur yang ada dalam webex, selain audio dan visual, peserta pun dapat berbagi berkas melalui tayangan materi dengan fitur share screen. Kegiatan virtual conference ini pun dapat di rekam dengan menggunakan aplikasi perekam yang bisa dipilih di play store.

Dalam waktu dekat, VCT Batch 4 Akan dilaksanakan, untuk yang masih penasaran dengan kegiatan ini, nantikan open recruitmen peserta VCT Batch 4. Jadilah guru yang dapat memandu pembelajaran digital era Revolusi Industri 4.0. agar tercipta proses penbelajaran yang menyenangkan, kreatif dan inovatif.

Sumber :